SUARA HATI

Ku akui kau memang cantik Ku akui kau memang sexy Ku akui kau benar-benar gadis menarik Ku akui kau pujaan hati bagi semua lelaki Ku akui kau menang hebat  dan cerdas Ku akui kau memang gadis idaman jutaan pria Ku akui kau snagat sempurna untuk jadi seorang penamping Ku akui kau layak menyandang seorang bidadari Ku akui kau memiliki pesona sejati Ku akui kau sungguh mengoda jutaan hati para pria sejati Ku akui kau...gadis cantik jelita nan sexy Ku akui kau pasti menolak cintaku.....karena hanya satu Kau selalu melihat kekuranganku daripada kelebihanku

Aku...aku sedih...aku tak kuasa menahan lelehan air mataku Ketika Aku melihat ayat-ayat Tuhan dimain-mainkan oleh umatNya Aku...merana dan sedih luar biasa Ketika Aku menatap ayat-ayat Tuhan yang suci, mulia, dan bermartabat   untuk kepentingan dirinya Aku sedih....... Masih ada orang-orang yang merasa benar dengan apa yang disampaikannya Masih ada   orang-orang yang merasa tidak bersalah dengan ucapannya Masih ada orang-orang merasa suci dan bersih Masih ada orang-orang yang merasa hebat atas orang lain...... Seakan-akan dirinya adalah wakil....Tuhan di dunia ini Seakan-akan...dirinya..manusia suci sehingga berani mengatakan orang lain salah Maafkan...ya Tuhan....maafkan aku menanggis......menghayati sedalam samudera... Karena semua yang tertulis di kitab suci...begitu mulia untuk manusia... BUKAN UNTUK KEPENTINGAN SEPIHAK...DAN GOLONGAN.......... BUKAN UNTUK DIMILIKI...BUKAN UNTUK JUAL BELI Mohon ampun ya Gusti......ya

Mengapa kau tetap tersenyum meski salah Mengapa kau tetap benar meski kau keliru Mengapa kau tetap santai meski kau telah menyakiti Mengapa kau selalu tenang meski   kau telah menyusahkan Mengapa kau tetap bangga akan dirimu meski kau bajingan Mengapa kau lepas kata-kata kotor meski kau merasa suci Mengapa kau tega berbuat kejahatan meski kau merasa tidak Mengapa kau berani berbuat meski kau berani menghindar Mengapa kau tidak nyaman dengan kehidupanmu meski kau banyak uang Mengapa kau tidak bersyukur meski kau rajin beribadah Mengapa kau selalu dan selalu ingkar janji meski mulut kau berbicara manis Mengapa PENJARA tidak membuatmu takut meski hati kecil kau menyerit Mengapa kau ...tidak tahu......dirimu...hingga kau terjerumus di lembah kenistaan dunia