Kesepian Hati
berapa lama lagi harus menunggu
di ujung jalan yang sepi tak bertepi
angin semakin liar menerjang semua dedaunan
rerumputan bergoyang tak beraturan
hembusan semakin lama semakin kencang menerjang
debu jalanan mengumpal membentuk bulatan-bulatan transparan
panas terik mentari memanaskan aspal jalanan
dari kejauhan membentuk bayangan kilau
panas semakin panas memanaskan hatiku di sini
kapan kau datang melihat...
mengertikah kau yang kurasakan di sini
panasnya alam bukan urusanku
aku masih bisa bertahan sekuat tenaga menahannya
panasnya hati tak ada yang bisa merasakannya
kecuali diriku sendiri
pahamkah kau akan penderitaanku akan cintamu
Komentar
Posting Komentar