Cerpen Cinta 3


Pikiran masih tertuju kepadanya.  Tampangnya yang cantik, kulit bersih, tinggi semampai, rambut panjang sebahu, mengoda hatiku tuk memilikinya.  Dia menjadi sumber semangatku sehingga aku tidak akan menyia-yiakan ksempatan kali ini.  

Sehari sebelum berangkat, aku berdoa semoga Engkau memberikan sebuah cinta tulus dari seseorang yang aku cintai.  Andaikata dia pilihanMu, aku bersyukur.  Meskipun aku tidak menyesal sebab aku yakin pasti Engkau memberikan pilihan gadis cantik pilihanku mungkin sesuai dengan keinginanku, amin.

Di desa Sumengko.
            Berangkat dari kampus sekitar pukul 07.00 tiba didesa Sumengko pukul 08.30.  kelompok III terdiri dari 100 mahasiswa dan terdiri dari sepuluh kelompok kerja.  Bus parkir didepan balai desa semua peserta turun lalu menuju dibalai desa.  Bus meninggalkan kami setelah mengantar dengan selamat. 
            Pak Lurah beserta perangkatnya  menyambut kami di pelataran balai desa.  Teman-teman dari panitia langsung menempati meja yang disiapkan oleh aparat desa.  Ada empat meja memanjang dan kursi-kursi berderet rapi.  Kondisi ruang balai desa rupanya sudah dipersiapkan oleh aparat desa untuk menyambut kami.  Tanpa ada umbul-umbul penyambutan, warga desa hanya melihat kami.  Kelihatan sekali tidak ada respon sehingga penyambutan sangat kering tanpa makna.  Aku sempat mengamati sesaat kondisi dan situasi desa Sumengko.
                

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Tanpa Kejujuran

Tampil Cantik Tanpa Make Up

Cintaku Tak Terbatas Waktu