Cerpen Cinta 8 Akhir
Hatiku dan pikiranku
semakin kacau tak karuan memikirkan dirinya, setelah perbincangan kami di desa
Sumengko seakan-akan aku duduk dikursi sidang di pengadilan. Aku menjadi terdakwa dan dihakimi oleh dua
hakim. Setelah acara KKN berakhir dan
pulang ke Surabaya, dua hari setelah itu Bu Yayuk menelphone diriku.
Malam hari sekitar 18.30, aku kaget sekali seorang dosen menelphoneku. Kuangkat gagang telephone, dibenakku tersirat
mungkin Bu yauk bertanya tentang tugas penyususnan laporan selama mengikuti
KKN! Aku terkejut dia hanya meminta
untuk melihat program tv swasta yang saat itu menanyangkan penyuluhan nyamuk
Chinkungungya. Hanya beberapa detik
setelah aku menjawab ya, lalu telephone dimatikan. Aku juga mengucapkan terima kasih mau
menelphone.
Setelah telephone malam hari itu hubungan kami mulai
berlanjut. Pucuk di cinta ulam
tiba. Telephone sesaat itu menjadi
langkah pertama untuk melanjutkan langkah berikutnya sampai sekarang.
Pelan namun pasti cinta kami menjadi sebuah cinta sejati,
penuh ketulusan. Hubungan kami antara
dosen dan mahasiswa semakin kabur dengan mesranya cinta kami. Hanya beberapa hari aku nyatakan cintaku
dan dia langsung memberikan jawaban
ya…Reno aku cinta kamu. Yayuk gadis
Madiun yang berani mengungkapkan cinta secara jujur, tulus. Aku bangga kepadanya. Aku juga cinta dia.
Cinta kami ahirnya terkabulkan berkat usaha Bu Siti dan
Tuhan yang mempertemukkan kami di desa Sumengko. Tanpa Dia, mungkin cinta kami tidak ketemu.
Aku bersyukur menemukan cinta yang aku tunggu-tunggu bertahun-tahun ahirnya
tiba. Saat ini kami tinggal menunggu
hari pernikahaan. Ada banyak perbedaan
diantara kami berdua tetapi hal itu tidak jadi permasalahan berarti. Kami saling menyadari apa yang menjadi
permasalahan di diri kita masing-masing.
Cinta diatas segala-galanya.
Pertemuan itu menjadi moment bersejarah bagi kami berdua.
Ada pepatah bahwa warna hitam dan putih di piano akan
menimbulkan suara merdu bila dimainkan secara harmonis dan akan menghasilkan
komposisi musik yang mahal, klasik, terkesan mewah. Cinta memang indah seindah alunan musik yang
dihasil jari-jari manis tangan kami yang menyentuh tuts-tuts piano.
In my room, 30 Desember
2003. noon day, Tuesday.
Reno Bachtiar Plasada
S.Sos
JL.Jarak 64 Surabaya
Komentar
Posting Komentar