Novel CINTA 1

                                               







                                                   Cintaku Di Desa Sumengko


Kampusku tiap tahun dua kali mengadakan KKN di beberapa desa di satu Kabupaten.  Kali ini yang terakhir di Kabupaten Mojokerto.  KKN dilaksanakan di tujuh desa di dua kecamatan dan terbagi menjadi 13 kelompok kerja.  Tiap kelompok sekitar 100 mahasiswa untuk satu desa.  Semester genap ini 2003 kampus memberangkatkan sekitar 850 mahasiswa di dua kecamatan di Kabupaten Mojokerto 
Aku sendiri masih minim informasi tentang desa yang akan aku kunjunggi.  Maklum saja tidak tahu sama sekali di mana desa itu !  Beberapa kawanku juga berpikir demikian. Tapi asyik aja karena sudah termasuk program kuliah. Rencananya KKN selama seminggu penuh 18-25 Pebruari 2003 dengan didampinggi dua DPL dosen pembina lapangan Ibu Siti dan Ibu Yayuk.
Semester delapan ini, aku sengaja memprogram KKN kuliah kerja nyata di Mojokerto.  Program KKN merupakan studi wajib diikuti sebagai persyaratan untuk mengambil program skripsi. Aku sudah mempersiapkan diriku untuk mengikuti kegiatan tersebut.  Pesertanya terdiri  dari mahasiswa semester delapan semua fakultas.  
            Aku sudah mempersiapkan diriku sebaik-baiknya termasuk gayaku nantinya.  Artinya bukan hanya gaya-gayaan tidak bekerja demi desa tersebut. Aku serius hanya gaya soal penampilanku. Akupun memanjangkan rambutku gondrong sebahu, dan akan aku padukan dengan celana doreng milik tentara AS.  Aku  ingin kelihatan macho dengan penampilan seperti itu.  Tentu harapanku dapat menarik hati cewek cantik.  Bila tidak memprogram semester ini maka aku harus menunda untuk program skripsi tahun depan.  Harapanku aku memperoleh cinlok, cinta lokasi.
Saat mengikuti pembekalan dikelas, aku sempat melihat cewek-cewek cantik, teman kuliahku dari berbagai jurusan. Ada satu yang menarik buatku yaitu kulitnya bersih, rambut sebahu, tinggi semampai, sexy.  Aduh, dia gadis yang aku inginkan.  Mulai ujung rambut sampai ujung jempolnya dia benar-benar mengoda hatiku. Dia duduk dibangku depan dan posisiku duduk berada dibelakangnya sehingga aku sepuas-puasnya menatap sosok dirinya.  Teman-teman didekatnya mengajak ngobrol, dia asyik juga menjawab pertanyaan-pertanyaan temannya.  Aku semakin penasaran dengannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Tanpa Kejujuran

Tampil Cantik Tanpa Make Up

Cintaku Tak Terbatas Waktu