Jika Aku Menjadi
Dia menawariku karena dia mendengar informasi dari teman sedesa bahwa ketika SMA aku sering berpacaran sampai bersetubuh dengan lawan jenis.
Salah satunya dengan laki-laki dengan nama Yanto, pemuda desa yang berusia lebih tua dariku. Aku kaget sekali dan spontan kutanya
,”Kamu tahu dari mana mbak Yanti?” dia hanya tersenyum-senyum lalu menjawab
,” Yang kasih tahu adalah bekas pacarku dulu. Menurutnya kamu dan dia main sex di pematang sawah pada soere hari ketika hujan deras. Yanto itu dulu pacarku, perawanku telah habis “di makan” oleh nya.”
Menurutmu benar tidak cerita itu!”
Aku terkejut mendengar jawabanya. Aku tak tahu harus nenjawab apa, lalu aku terpaksa menggangukkan kepala. Lalu dia memberikan nasehat ,”
Daripada kamu berbuat tidak terpuji, merusak nama orang tua, sekolahmu tak beres, dan kalau sering berpacaran tidak ada untungkannya lebih baik sekalian mencebur “kelaut” saja.
Maksudku tidak usah tanggung, sekalian ikut aku ke Surabaya kerja di Jarak sebagai lonte. Enak..hasilnya jelas bisa kamu tabung buat masa depan, uangnya bisa untuk biaya masa depan bapak ibu atau biaya adik-adikmu.
Menurutku menjadi lonte lebih baik dari pada hanya sering pacaran sambil ngesex. Aku ingin mengajakmu tapi sekali lagi aku tidak ingin memaksamu, tolong dipikir terlebih dahulu. Segala pekerjaan ada resiko, sambil ngesex dan dapat duit tak usah banyak modal cukup hatihati..ya..Dian.”
Aku memperhatikan kata-lata mbak Yanti. Aku tidak menyangka teman yang selama ini aku kagumi ternyata pekerjaannya sebagai lonte.
woo...saya senang lo baca tulisan ini
BalasHapusok saya senang dengan karya tulisan seperti ini
BalasHapus