Cerpen Romantis Aku Main Piano 7



Sebelum aku memainkan grand piano pada pagi, secara kebetulan ada salah satu tamu yang telah kukenal menyapaku unutk ngopi di lobby. 

Aku melihat jam tanganku masih ada waktu setengah jam maka aku tidak menolak tawaranya. Nah..setelah ngobrol sana sini dia menawarkan grand pianonya berwarna hitam. Dia akan pindah keluar negeri. 

Daripada membawanya ongkosnya mahal, lalu dia menjual kepadaku. Ternyata dia menerima uangku yang aku kumpulkan beberapa tahun tanpa meminta lebih dari itu. Oh..Tuhan..Engkau memang Maha Segalanya. 

Aku mengucapkan banyak puji sukur kepadanya. Grand piano langsung kirim esok harinya. Hari itu juga dia akan pergi California dan akan kembali tiga tahun kemudian. Dia sendiri senang bermain piano. 

Tapi dia tidak pernah menceritakan sedikit pun apa yang dilakukkan di luar negeri. Setiap pianis pasti berkeinginan memiliki sebuah grand piano. Ruang tamu semakin sempit, untuk grand piano. Kedua berwarna sama hitam cuma yang satu baru setahun umurnya jadi masih kelihatan mengkilat. 

Semangatku semakin terlecut memacu darah andrenalin ke otak agar segera belajar lebih serius unutk menjadi pianis hebat, minimal Indonesia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tampil Cantik Tanpa Make Up

Cintaku Tak Terbatas Waktu

Perpisahan Cinta