Novel Romatis Aku Main Piano 6



Aku tidak menyia-yiakan kesempatan terbaik ini. Kami memang berteman sejak kali pertama di Melodia. Aku bangga dapat menunjukkan kebolehanku bermain piano lebih tepatnya  grand piano. 
Dibenakku akan ada beberapa orang di lobby hotel yang pasti dapat menikmati jari-jari manisku. Impianku terkabulkan meskipun aku hanya mengisi sekitar empat jam mulai pukul 10.00 –13.00.
 Aku mengikat kontrak selama lima tahun. Bila ada waktu senggang atau libur acara demi acara  di bar atau pub aku kerap kali diminta beberapa teman mengisi sebagai pianis. 

Aku kerapkali mencoba mengikuti arus permainan mereka. Kalau diminta bermain organ atau elekton ya aku dengan senang hati berusaha maksimal memainkan.

 Aku pikir daripada melakukkan tindakan yang tidak ada gunanya, lebih baik aku mencair waktu luang unutk uang.
            
Menjadi pianis internasional? Sebuah impian manis bagi seorang pianis. Siap sih yang ingin menjadi orang terkenal seantero dunia! 

Aku sendiri sangat berambisi mewujudkan impianku. Minimal aku dikenal oleh warga Indonesia sebagai pianis. Aku ingin terkenal sampai seantero dunia kalau ada kesempatan. Aku pun rajin melatih jari jemariku setiap hari setelah mengisi di hotel “S”. 

Hasil bermain elekton dan mengisi beberapa acara di bar atau hotel berbintang lain dan uang kontrak di hotel “S” aku berusaha maksimal menyisihkan sedikit demi sedikit. Hasilnya di rumah terdapat dua grand piano bekas. 

Satu milik mama buatan Amerika dan yang baru kubeli buatan Jerman. Aku pikir milik mama terlalu usang dan ada beberapa nada-nada yang sumbang. Aku beli dari seseorang yang kukenal ketika dia menginap di hotel. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Tanpa Kejujuran

Tampil Cantik Tanpa Make Up

Cintaku Tak Terbatas Waktu