Cerpen Romantis Aku Main Piano hal 1
Permainan
piano telah lama kukenal sejak kecil. Mama kami telah bermain sejak masih
kanak-kanak. Dari mamalah bakat memainkan piano melekat pada diriku.
Mama
mengajariku bermain piano secara intensif sejak aku duduk dibangku sekolah
dasar kelas satu sampai lulus SMU. Bahkan aku masih ingat sekitar umur empat
tahun mama sering mengendongku sambil bermain piano.
Sedangkan papa sebagai
penyanyinya. Kata mama setiap aku mendengar dentingkan piano mulutku tidak
henti-henti berteriak-teriak ingin menerukan vokal papa dan jari-jemariku ingin
sekali menekan tutsnya.
Papa tidak dapat memainkan piano sebaik mama. Tapi
vokal papa sangat merdu dan sandu. Mama memperoleh bakat memainkan musik dari
opa. Perpaduan bakat menyanyi dan bermain piano menularkan bakat kepadaku dan
kakak pada vokal.
Aku lebih condong bermaian piano daripada
berlatih vokal. Kakakku lebih memilih berlatih vokal daripada piano. Kami
berdua sama-sama menyukai musik, akan tetapi aku lebih menghayati permainan
piano.
Alunan denting piano membuka horizon jiwa sanubariku. Hatiku lebih
tenang tiap kali jari-jemariku menekan
tut yang berwarna hitam dan putih. sejak itulah permainan piano sangat melekat
dihatiku. Pikiran melayang jauh keangkasa yang luas tiada dinding pembatas
antara langit dan bumi.
Aku masih ingat masa-masa sekolah dasar misalnya pulang sekolah dasar aku tidak langsung tidur tetapi memainkan piano selama satu jam, kemudian baru tidur siang. Malam hari sebelum tidur aku memainkan piano didampingi Mama.
Kebiasaan ini mama lakukkan sampai aku lulus SMU. Mama dengan setia mengajari mengenal berbagai aliran musik klasik misalnya Mozart. Ya..musik klasiklah yang kumainkan setiap hari sebelum tidur siang dan malam hari sebelum tidur malam.
Bila aku bermain piano, papa dan kakak bernyanyi merdu berdiri sambil menari didepan piano sedangkan mama berada disisi sambil memperhatikan jemariku.
Komentar
Posting Komentar