Hatiku Menangis Tak Selamanya
Tak Selamanya
Selama hayat masih di kandung badan
Segala impian bisa menjadi kenyataan
Tak peduli siapa gerangan
Hak setiap orang menginginkan perubahan
Entah nasip atau takdir
Hanya orang-orang tertentu berpikir demikian
Pelacur-pelacur jalanan......
Preman-preman yang kurang makan
Koruptor-koruptor yang masih kekurangan
Padahal hartanya tak karuan
Menyebar dan tersimpan rapi tak ketahuan
Kemiskinan dan kekayaan layaknya kakak dan adik
Selalu berdekatan.....berdampingan...seiring sejajar
Mirip pinang di belah dua
Namu sayang seribu sayang
Apa mau di
kata...
Keduanya bukan saudara atau teman
Tak ada kasih sayang dan perhatian.....
Saling pandang tapi tak pernah berbagi uang
Kemiskinan benar-benar mematikan.....
Siapapun tak ingin jatuh ke jurang kemiskinan
Siapapun pasti merota-ronta penuh tangis cucuran air
mata....menyerit kesakitan...bila sampai tersungkur.....ke lembah
penistaan.....
Sekujur badan mengigil sepanjang malam
Merasakan harga diri telah di gadaikan
Bukan semata-mata tidak bisa makan
Bukan hanya tidak memiliki harta benda
Keterpurukan jiwa...merasuki dan mengerayanggi
Sekujur badan......
Keinginan keluar meretas merubah nasip dari lubang
kehancuran..
Tak ada yang menolong...
Meski menyerit sekeras jeritan elang
Tak seorang sudi memandang mengulurkan bantuan
Kami-kamilah sendiri yang menolong diri sendiri
Pelacur-pelacur muda dan tua entah tinggal dan
bekerja di mana saja
Nasipnya tetap sama.........
Selalu dan selalu mengemis..mengiba......
Dengan sentuhan lembut kedua tangan dan lubang-lubang
kecil terbuka yang begitu dalam
Ya segalanya.....yang ada di badan boleh di
permainkan tanpa ada kata penolakan
Tak satupun ada kata tak mengenakkan
Memang….kadang..tak selamanya..kami begini....
Tak selamanya kami disini melacur.....terus-terusan
Hanya itu yang ada di benak kami yang tersimpan
bahagia hidup ini penuh bintang bila itu terkabulkan
30 april 2010 sby jarak parkir 64
Komentar
Posting Komentar