Puisi Cinta 62
Suratan takdir yang tak berbalas
Tanyakan kepada siapa saja yang mau berprofesi seperti
aku?.......
Sebuah profesi sejak dahulu kala........pekerjaan
bermodal apa adanya.....
Ya.....apa adanya.....yang ada pada tubuh ini....
Kujual sesuai harga diriku...semakin tinggi berarti
semakin bernilai di mata laki-laki....
Siapa yang tak tergoda dengan seksi tubuhku...
Payudaraku....
Vaginaku.......
Paras cantiku........
Lekuk tubuhku......
Bau wangi...lembut kulitku.....
Tatapan sedu sorot mataku...
Bibir merekah di mulutku.......
Tak sedikit kaum adam..ingin menyentuh...merasakan
kehangatan...pelukkanku.......
Kujalani takdir ini...tanpa....terpikir di hati....
Hatiku beku...mati rasa oleh sentuhan jutaan
laki-laki.......siapa saja boleh memelukku..menikmati..permainan di atas
ranjang peraduanku.....sepuas-puasnya.....meski jangan lupa upahya.........
Suratan takdir tak berbalas..................takdirku ada
di tanganku......terus atau pergi meningalkan profesi....melekat di
sanubariku...di dalam relung vaginaku.........
Selama hayat masih di kandung badan...kaum adam masih
ingin terangsang dan berdendang di atas tubuhku........
Aku terus..melacur demi kepuasan...kaum adam yang..terus
gentayangan memburu....bak kelaparan...memenuhi nafsu binatang yang bergelora
berujung di atas kemaluan
menyentak deras menuju liang hitam.........
Inikah takdirku......hanya aku yang tahu......
Orang lain boleh tahu....meski hanya tahu...tanpa pernah
membantu..........
Mereka semua diam membisu..melihat kenyataan pahit penuh
pilu...
Apa mau di kata..inilah jalan hidupku......biarlah Tuhan
yang membantu.....
12 januarai 2010
Komentar
Posting Komentar