Cerpen Agusta 3
Kelasku bukan
nasional tapi regional. Akan tetapi aku tidak pernah membunuh korbanku. Mengapa
? Karena tindakanku bersih, tidak ada korban nyawa yang meninggal. Semua korban
selamat nyawanya, tidak pernah berurusan dengan pihak berwajib, tidak pernah
tertangkap massa ,
aku dan kelompokku murni hanya mengambil harta!!! Tidak ada gunanya mengambil
nyawa seseorang, itu urusan Tuhan, bukan aku.
Aku tidak tega membunuh sesama
manusia. Melukai sampai berdarah aku masih sanggup. Diantara teman sekelompok
hanya aku sendiri yang tidak berani membunuh. Meskipun melakukkan operandi
kejahatan kami berdelapan sepakat bahwa tidak boleh ada korban sampai meninggal
dunia. kami memang sepakat bahwa setiap
tindakan kejahatan tidak boleh menimbulkan korban jiwa. Tak terasa sudah
sepuluh tahun aku bersama kelompokku berada digaris hitam. Selepas 1990 aku
masih belum dapat melepaskan diri dari dunia hitam meskipun aku bukan menjadi
pelaku lagi. Aku berhenti total menjadi
bajingan.
Aku mulai mendekati beberapa teman mencari informasi pekerjaan.
Alasanku umur telah mencapai angka 30 tahun. Aku ingin pekerjaan yang lebih
baik, tidak dihantui perasaan bersalah. Ya..pekerjaan sebagai penjaga keamanan
informal kujalani di beberapa pertokoan di Surabaya dan beberapa perumahan di Sidoarjo.
Hasilnya lumayan untuk menghidupi anak dan tiga istri. Meski hasilnya lebih
kecil akan tetapi suasana batin lebih tenang. Hasilku melakukkan tindakan
kriminal sebagian berupa tanah seluas 30 m x 200m di wilayah Sukodono, Sidoarjo
dan rumah buat istri pertama seluas 10 m x 20 m. Sisanya kutabungkan atas nama
istri pertama.
Komentar
Posting Komentar