Puisi Cinta 35


KERELAAN   HATI

 

Kehancuran hati terlalu sulit untuk dilupakan

Duka nestapa hanya terpendam di peti mati i

Terkubur dalam-dalam tak mungkin bangkit lagi

Tangisan pilu tercecer disela-sela pipi

Tak henti-henti mengucur pelan namun pasti

Kepuasan lahir kupersembahkan untuk dirimu

Tak kurasakan lagi kepedihan tersayat perih di setiap bagian tubuhku

Tak peduli siapa kata orang lain

Kupersembahkan diri ini untukmu

Engkau sentuh halus sekujur tubuh ini

Bulu gidik kadang merinding menahan nafsu hewani

Ku tak pernah merasakan nafsu…..ia telah leyap

Nafsu kebencian melihatmu bergairah

Ku tak berani menolak segala permintaan

Uanglah yang membuatku nafsu

Uanglah menutup hatiku

Kepuasaanmu hanya untukmu

Kerelaanku penh keterpaksaan

Bila ada jalan pasti kurela pergi dari sini

Pergi selamanya tak akan kembali

Kalau bisa …kadang tidak bisa

Aku tak pernah bermimpi  akan berakhir disini

Sialkah aku lahir didunia ini

Kadang aku merasa jijik melihat diriku

Bertahun-tahun…berpuluh-puluh laki-laki..

Bergumul dengan badan ini….

Akupun tak sanggup menghitung dengan jari-jari manisku


Kupejamkan mata ini sambil melengkingkan jeritan hati

”Dosakah perbuatanku..ku percayakan kepadaNya……

                               Terserah kepadamu...Ya...Tuhan......”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tampil Cantik Tanpa Make Up

Cintaku Tak Terbatas Waktu

Perpisahan Cinta