Puisi Cinta 48
Pilihan pahit
Lidah merahku kaku..beku..mengigil dingin berdiam diri di
antara ronga gigi
Mulutku terkunci...rapat..udarapun tak bisa menembus
Bibir manisku mengeras sekeras batu di tepi
pantai....menghitam karena terpaan sinar mentari sepanjang pagi sampai siang
Tak satu katapun terucap
Pita suaraku menghilang entah kemana
Apalah arti sebuah kata-kata yang tersusun menjadi
kalimat...
Bila susah untuk mengartikan..apalgi menjalankan...
Keinginan mengucap jutaan kata terhenti hanya sampai
kekerongkongan
Aku menelan ludah berulang kali
Hati bergetar meregang kencang
Aku hanya ingin menyuarakan isi hati
Sekian tahun aku terdiam seribu bahasa
Aku.....aku...ingin.....menerjang..ganasnya samudera kehidupan
Melepaskan diri dari belenggu nafsu kebinatangan
Menjauh sejauh-jauhnya dari lembah
pelacuran.................
Meretas sebuah pilihan hidup baru merubah nasipku
Hanya itu suara hatiku...
Suara yang tak akan terdengar oleh siapapun jua.....
Semua berakhir di ujung hati
Sebuah pilihan pahit dalam menjalani kerasnya kehidupan
Bisakah aku meneruskan atau berhenti.....
Komentar
Posting Komentar