Puisi Cinta XI



Kau pikir
kau siapa

tak sampai beberapa menit.........engkau menatap diriku
dari ujung kaki sampai ujung rambut
kau berdiri kaku menatapku lurus tertuju kepadaku
tatapanmu seakan-akan menjilati tubuhku
kurasakan darah mengalir keras dari urat nadimu menusuk kemaluanku
tatapan matamu penuh nafsu...........
setelah puas dengan seleramu
engkau datang menghampiriku
saling tegur sapa seperti kawan lama
semburan senyum manis tersinggungdari bibir manismu
akupun membalas dengan senyuman lebih manis darimu
kau sentuh diriku dengan jabat tangan
kurasakan dengan sepenuh hati lembut jari-jarimu
aku bangkit dari singgasana kebesaranku
kujalan santai menuju tempat peraduanku
kau mengikutiku dengan menatap lekat-lekat lekuk tubuhku
aku merasakan gelora nafsu sebesar gunung Semeru
begitu tinggi dan besar...hasratmu kepadaku
aku mencium aroma wangi nafsu tubuhmu
aku tersenyum simpul atas penampilanmu
ya..........engkau memang raja di raja bila di sini
kebebasan mutlak ada di tanganmu
apa yang menjadi keinginanmu akan terkabulkan
kepuasan yang kau cari
kedatanganmu memberikan nafas kehidupan bagiku
meski aku tahu......diri......aku akan menjadi budak mainanmu
kau mainkan diriku mirip mainanmu
tak seberapa lama engkau di kamar...tanpa kata sayang...hanya sentuhan
kau hempaskan diriku dalam kebuasanmu menindih tubuhku
kau sangat kehausan liar birahimu
kau hentakkan..........
kau desakkkan........
kau bergelut dengan keringat ...
ciuman dan sentuhan tak henti-henti di sekujur tubuhku
kau dan aku...........terus bergelora di atas ranjang hangat kenikmatan....
kegelapan kamar menambah energi terus berpacu dengan nafsu
tiada henti terus mendesah berbasah-basah........
kau......benar-benar...raja yang ingin menaklukan lawanmu...
kuterus..mengikuti aliran irama permaiananmu..
kadang di atas...
kadang di bawah......
bila kau telah mencapai puncaknya baru kau...menghentikan gerakkanmu
lalu...kau melayang tersapu aroma kepuasan
tergeletak lemas...dengan tarikkan nafas tak karuan......
ya.............aku hanya pelayan......
sejauah mana kau menginginkan...aku hanya tertunduk diam....
engkaulah raja.......jadi........aku terus menuruti apa maumu
harapanku.......engkau terus mendatanggi diriku.......sebagai pelanggan setiaku
meski aku tak tahu ...siapa kamu............aku tak peduli itu
kehadiranmu mengelorakan irama kehidupanku lebih hidup





1 november 2008 jarak parkir 64

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tampil Cantik Tanpa Make Up

Cintaku Tak Terbatas Waktu

Perpisahan Cinta